14/12/11

Pendidikan Moral dan Metode Pembentukan Moral Anak


1. Pengertian Pendidikan Moral
     Pendidikan ada disepanjang peradaban umat manusia dari jaman dahulu sampai saat ini. Apalagi pendidikan moral dalam kehidupan sekarang ini sangat dibutuhkan karena manusia diciptakan oleh Tuhan mempunyai naluri moral. Moral yang membuat norma-norma tertentu bersifat sebagai alat di dalam kehidupan. Moral juga berpengaruh dalam memberikan kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindungi, rasa sukses dan rasa puas. Sehingga bisa merupakan motivasi untuk mendorong individu melakukan sesuatu aktivitas yang mempunyai unsur kesucian atau keindahan. Moral juga berperan untuk membina dan mempersiapkan mental manusia agar manusia secara kreatif dan aktif melakukan tugas-tugasnya dan diharapkan agar mampu memberikan kestabilan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang berupa goncangan-goncangan dan ketegangan fisik antara lain frustasi, konflik dan kecemasan hidup.
Pendidikan adalah usaha sadar maupun tidak sadar yang dapat diperoleh dalam lembanga formal maupun non formal di mana di dalamnya merupakan proses pengembangan diri. Pengembangan diri di sini bisa diartikan proses menjadi lebih baik pada jasmani maupun rohani. Dalam pembahasan ini lebih dipaparkan pada pendidikan moral jadi pembentukan dan pengembangan moral supaya lebih baik. 

Moral adalah nilai-nilai atau kebiasaan  baik buruk yang diterima yang terimplementasikan dalam perbuatan atau sikap dalam kehidupan sehari-hari. Moral disini lebih difokuskan sikap anak usia 6-12 tahun dimana pada usia ini anak telah menerima pendidikan moral dari formal maupun non formal, pembentukan moral dalam usia ini berdasarkan otoritas orang lain karena anak hanya menangkap nilai-nilai moral dari orang yang dekat dengan anak.

Pendidikan moral adalah pengembangan nilai-nilai atau tata cara untuk mewujudkan titik optimal moral, sehingga dapat bersikap dengan baik dan dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk sehingga dapat hidup bermasyarakat dengan baik. Moral merupakan tugas penting untuk kedua orang tua yaitu ibu dan bapak tetapi akan nampak berbeda pada cara, isi, dan peran pendidikan moral pada anak jika dalam keluarga hanya ada satu figur orang tua tunggal atau single parent.

2.  Metode Pembentukan Moral Anak
Pendidikan moral yang diterapkan pada anak harus dengan metode, untuk memaksimalkan pendidikan maka orang tua single harus kreatif karena dia hanya mendidik sendiri tanpa peran pasangan. Beberapa metode pendidikan moral menurut Abdurrahman an Nahlawi adalah :
  1. Metode Hiwar (percakapan). Hiwar adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau melalui tanya jawab mengenai suatu topik atau melalui tanya jawab.
  2. Metode kisah. Kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaian selain bahasa.
  3. Metode Amtsal (perumpamaan). Perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam al-qur’an mempunyai beberapa makna antara lain :
  • Merupakan sesuatu sifat manusia dengan perumpamaan yang lain.
  • Mengungkapkan sesuatu keadaan dengan keadaan yang lain yang memiliki kesamaan untuk menandaskan peristiwa.
  • Menjelaskan kemustahilan adanya kesurupaan antara dua perkara yang oleh oleh kaum musryrikin dipandang serupa.
 Beberapa metode pendidikan moral menurut muhammad Quthb diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Metode nasihat. Metode nasihat adalah memberikan masukan kepada anak mana yang baik an mana yang buruk. Jika anak membuat kesalahan orang tua akan memberikan peringatan agar anak tidak salah menentukan sikap.
  2. Metode hukuman. Metode hukuman adalah pemberian hukuman pada anak apabila anak melakukan kesalahan dengan tujuan anak tidak melakukan kesalahan lagi (IAIN Walisongo, 2004:126).
Sedangkan menurut Abdurrahman an Nahlawi metode ditambah sebagai berikut:
Metode pembiasaan diri dan pengalaman ini penting untuk diterapkan, karena pembentukan moral anak tidaklah cukup nyata dan pembiasaan diri sejak usia dini. Untuk terbiasa hidup teratur, disiplin dan sebagainya.
  1. Metode pembiasaan diri dan pengalaman. Metode pembiasaan diri dan pengalaman ini penting untuk diterapkan, karena pembentukan moral anak tidaklah cukup nyata dan pembiasaan diri sejak usia dini. Untuk terbiasa hidup teratur, disiplin dan sebagainya.
  2. Metode pengambilan pelajaran dan peringatan. Betapapun usaha pendidikan dilakukan jika anak tidak mengetahui akibat positif atau negatif maka pendidikan kurang bermakna. Anak jika mengerjakan kebaikan maka akan merasa senang dan anak yang melakukan kejelekan pasti akan merasa sedih.
  3. Metode targhib dan tarhid. Metode yang dapat membuat senang dan takut. Dengan metode ini kebaikan dan keburukan yang disampaikan kepada seseorang dapat mempengaruhi dirinya agar terdorong untuk berbuat baik.

Silahkan tuliskan komentar yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
EmoticonEmoticon