03/03/14

Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih Materi Haji Melalui Metode Demonstrasi

BAB   I 
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang  berkembang  dalam  kehidupan. Sistem nilai  tersebut  meliputi  ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan  pemahaman kepada  peserta didik,  namun   lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Untuk itu penyampaian proses pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses yang membangun pengalaman baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan semangat kerja sama, menantang dan menyenangkan.
Tugas pendidik dalam konteks ini membantu mengkondisikan peserta didik pada sikap, perilaku atau kepribadian yang benar agar mampu berkembang  dan  berguna  bagi  dirinya  sendiri,  lingkungan  dan  masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran  harus mampu membantu peserta didik agar menjadi manusia   yang  berbudaya  tinggi  dan  bermoral  tinggi. Untuk mewujudkan capaian tersebut  salah  satu cara  yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
Pada tahun pelajaran 2009/2010 ini penulis mengajar kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Selama tahun ini penulis merasa kurang berhasil dalam mengajar Mata Pelajaran Fiqih. Hal ini didasarkan pada rendahnya hasil belajar mata pelajaran tersebut, yaitu pada ulangan harian yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 30 April 2010  diperoleh nilai rata-rata kelas 58,67 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan adalah 65, dengan demikian dapat diartikan bahwa kompetensi dasar yang diajarkan secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6 anak mendapat nilai di atas KKM selebihnya (15anak) memperoleh nilai di bawah KKM, dengan demikian prosentase ketuntasannya hanya 29%.
Setelah penulis melakukan perenungan kembali terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan minta masukan kepada Kepala Madrasah serta teman sejawat maka dapat penulis identifikasi penyebab rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil belajar tersebut yang dapat penulis catat adalah peserta didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, penyampaian  materi oleh guru kurang menarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan mencatat, guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa semua guru mengharapkan peserta didiknya dapat memperoleh nilai hasil belajar yang lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Untuk mencapai harapan tersebut diperlukan kreativitas guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik, yaitu dengan melakukan inovasi pembelajaran.
Mencermati keterangan seperti yang diuraikan di atas penulis dapat menyampaikan bahwa secara garis besar ada dua masalah yang dihadapi guru/penulis yaitu pertama rendahnya hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih kedua guru masih monoton dalam mengajar.
Dengan minta masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat serta memperhatikan data nilai hasil belajar maka penulis hendak mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran sehingga hasil belajar meningkat menurut Suhardjono (2006:58).  Tindakan yang akan dilakukan oleh guru (penulis) adalah memperbaharui proses pembelajarannya, yaitu dengan Menerapkan Metode Demonstrasi pada siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Dengan pembaharuan pada metode pembelajarannya  diharapkan akan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dan hasil belajarnya.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat penulis sampaikan rumusan masalah dalam proposal Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut : “Apakah peningkatan pemahaman mata pelajaran Fiqih dalam materi haji Siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat dilakukan dengan Metode Demonstrasi?”

C.  Tujuan Penelitian
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
  1. Memperbaiki proses pembelajaran pada materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih   di kelas V.
  2. Meningkatkan pemahaman materi haji dalam Mata Pelajaran Fiqih   di kelas V.
  3. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Menurut Subyantoro (2009:43) hipotesis tindakan  merupakan tindakan yang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan penyelenggaraan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis yang dapat diajukan penulis adalah: “Peningkatan pemahaman materi haji dalam mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Ar Rosyidin Ngandong dapat dilakukan dengan Metode Demonstrasi.”
Ada dua indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan, yaitu terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik serta menyenangkan bagi peserta didik dan meningkatnya hasil belajar yang ditandai dengan meningkatnya prosentase ketuntasan minimal 75%.
D.  Kegunaan Penelitian
Dengan  dilakukannya   penelitian  tindakan  kelas  ini  diharapkan  akan berguna kepada  berbagai  pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran khususnya   pada   mata   pelajaran   Fiqih  ,  diantara  yang memperoleh manfaat itu antara lain :
Bagi Guru
  1. Guru  dapat     menciptakan   perbaikan  pembelajaran   sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
  2. Guru     lebih  percaya   diri,   karena   mampu   menganalisis    terhadap kinerjanya    di dalam     kelas    sehingga    menemukan  kelemahan dan kekuatannya    kemudian     mengembangkan  alternatif untuk mengatasikelemahannya.
  3. Melalui penelitian     tindakan     kelas     ini    guru    berperan    aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri, karena bertindak sebagai  perancang  dan  pelaku  perbaikan tersebut.
Bagi Siswa
  1. Siswa    termotivasi    untuk     belajar   karena  proses   pembelajarannya dilakukan bervariasi dan menantang.
  2. Siswa   akan  meniru  guru  untuk  selalu  mengadakan  analisis terhadap yhasil     kerja / hasil    belajarnya    kemudian   mengadakan    perbaikan.            
Bagi Sekolah
Sekolah     memiliki    guru    yang    kompeten    yaitu   guru  yang   mampu dan   mau  melaksanakan  tugas  dengan  penuh  pengabdian  dan berinovasi menciptakan    psoses    pembelajaran  yang  aktif,   kreatif dan menyengkan   demi kemajuan pendidikan.
E.  Definisi Operasional
Agar dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas nantinya tidak melenceng dari rumusan masalah di atas , maka penulis akan memberikan pengertian variabel-variabel yang ada seperti di bawah ini:
Hasil Belajar Fiqih
Adalah perubahan perilaku pada peserta didik setelah melakukan kegiatan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih. Secara  kuantitatif ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas setelah diadakan tes formatif. Sedangkan secara kualitatif perubahan ditandai dengan perilaku meneladani serta melaksanakan sunah-sunah Rosululloh Muhammad Solallohu ‘Alaihi Wasalam.  
Metode Demonstrasi
    Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari suatu kelas, di mana guru dan peserta didik saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelola tunggal di dalam kelas. Oleh karena itu, jika peserta didik kurang bisa menunjukkan keterampilan dalam suatu mata pelajaran, maka tuduhan kekurangberhasilan juga tertuju pada guru. Maka dari itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, dengan pemilihan metode yang tepat sesuai karakteristik materi pelajaran dan kemampuan guru.  Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
F.  Metode Penelitian 
Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus tindakan, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu 1. Planning (perencanaan), 2. Acting (pelaksanaan tindakan) , 3. Observing (pengamatan) dan 4. Reflecting (refleksi)  (Arikunto.2006:16)
Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas adalah peserta didik kelas VMI Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.
Langkah-langkah
Langkah-langkah yang ditempuh penulis untuk mengadakan penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan merefleksi diri terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan menganalisa hasil tes formatif serta mohon saran dari Kepala Madrasah, menyusun Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah-langkah Metode Demonstrasi, menyusun proposal penelitian yang berisi bab 1 pendahuluan bab 2 kajian teori bab 3 metodologi penelitian bab 4 hasil penelitian dan pembahasan dan bab 5 penutup  (Arikunto,2006:35), melaksanakan pembelajaran sesuai RPP sekaligus melakukan pengamatan (observasi) selama proses berlangsung dan diakhiri dengan refleksi terhadap tindakan yang sudah dilaksanakan.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar pengamatan, dan butir soal tes formatif.
Pengumpulan Data
Data yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif berupa catatan hasil pengamatan dan data kuantitatif yaitu nilai ulangan formatif .
Analisis Data
Data Kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasar hasil pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal (sebelum tindakan), siklus I dan siklus II.
Data kuantitatif  berupa nilai ulangan formatif dianalisis secara deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, siklus I dan siklus II.

G.  Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN Salatiga tahun 2009. Adapun sistematikanya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang,   rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan metode penelitian yang memuat rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data. Dan dibagian akhir bab ini disampaikan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, memuat teori-teori yang mendukung dan relevan dengan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah masalah yang akan diselesaikan (rendahnya hasil belajar Fiqih) dan variabel bebas (X) yaitu tindakan yang dilakukan guru/penulis.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini akan dideskripsikan pelaksanaan  siklus I  dan siklus II yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap (planning, acting, observing dan reflecting).
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, data berupa hasil pengamatan, hasil refleksi keberhasilan/ kegagalan  dan nilai tes formatif akan disampaikan dan dibahas pada bab ini.
Bab V Penutup, merupakan bagian akhir dari sistematika penulisan yang memuat kesimpulan penelitian dan saran.

Credit :
Copyright © 2010 - Achmad Faizin : "Peningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Fiqih  Materi Haji Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V Mi Ar Rosyidin Ngandong Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2010".
Untuk mendapatkan file lengkap skripsi ini silahkan hubungi penulis skripsi atau contact Admin Blog.

Silahkan tuliskan komentar yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
EmoticonEmoticon