15/10/12

Pengaruh Motivasi Belajar dan Bimbingan Guru Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa


ABSTRAK

Wahyuningsih. 2012. Pengaruh Motivasi belajar dan Bimbingan Guru Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga 2012. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muna Erawati, M.Si.
Kata kunci: motivasi belajar, bimbingan guru dan kedisiplinan belajar siswa
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang bimbingan guru dan tingkat kedisiplinan belajar siswa. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah, pertama adakah pengaruh motivasi terhadap kedisiplinan belajar siswa tahun 2012?  Adakah pengaruh persepsi siswa tentang bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar siswa? dan adakah pengaruh motivasi dan persepsi siswa tentang bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar siswa?
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dilibatkan sebanyak 146 responden, populasi dalam studi ini adalah siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Salatiga. Sampel ditetapkan dengan teknik sampel acak (random sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket motivasi, persepsi siswa tentang bimbingan guru dan kedisiplinan belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan dibantu program SPSS (Statistical Packade for Social Sciences) dengan teknik analisis regresi ganda dua prediktor.
Hasil uji ANOVA atau F test, sebesar 2,757 dengan tingkat probabilitas 0,067. Nilai tersebut tidak signifikan pada p value 5% maupun 1%, tetapi signifikan pada p value 10%. Maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kedisiplinan belajar atau dapat dikatakan bahwa motivasi dan persepsi siswa tentang bimbingan guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kedisiplinan belajar dengan taraf signifikansi 10%.



Pengaruh Motivasi Belajar dan Bimbingan Guru Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012

Oleh:

WAHYUNINGSIH
NIM 11108112

Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan dibutuhkan dalam sebuah lembaga pendidikan. Dengan disiplin yang tinggi dapat ditingkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah. Kedisiplinan belajar yang tinggi memungkinkan tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah kedisiplinan belajar siswa diharapkan dapat maksimal. Sikap disiplin belajar siswa diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar, sehingga prestasi akademik pun akan meningkat.
Kedisiplinan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan adanya motivasi yang tinggi dari masing-masing siswa dan bimbingan dari guru. Seorang siswa harus mampu menggali semangat dan dorongan belajar untuk dirinya sendiri.

Proses belajar mengajar di sekolah selalu terkait antara satu komponen dengan komponen lainnya. Guru adalah salah satu komponen sekolah yang berkedudukan sebagai pendidik, pengajar sekaligus pembimbing. Guru sebagai pembimbing bagi siswa harus mampu menumbuhkan minat siswa untuk selalu bersikap positif dalam belajar. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu membawa dan mengarahkan siswa agar selalu mematuhi tata tertib sekolah agar dapat melaksanakan pembelajaran secara nyaman dan dapat meraih prestasi yang tinggi.
Namun, dalam kenyataannya kondisi di sekolah tidak selalu demikian. Selama peneliti praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah Salatiga yang dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yaitu bulan Agustus sampai dengan September tahun 2011 ditemukan gejala perilaku siswa yang berbentuk; pertama, ada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran pada saat kelas berlangsung. Ada beberapa anak yang berbicara dengan teman lainnya dan sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Hal ini mengindikasikan kurangnya motivasi belajar siswa. Kedua, pelanggaran-pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa. Misalnya, hampir setiap hari ada siswa yang terlambat datang, membolos pada saat jam pelajaran. Hal ini tampak pada saat jam pelajaran ada beberapa siswa yang berada di kantin.
Motivasi belajar biasanya berkaitan dengan kedisiplinan belajar siswa. Selain dipengaruhi motivasi, kedisiplinan belajar juga dipengaruhi oleh bimbingan dari guru. Ketika siswa memiliki dorongan dan minat belajar yang tinggi maka cenderung akan menaati tata tertib yang ada agar dapat melaksanakan pembelajaran secara maksimal. Selain itu, bimbingan guru juga dibutuhkan untuk meningkatkan disiplin belajar siswa terutama bagi siswa yang bermasalah dalam belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:238) menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan kunci keberhasilan belajar. Faktor internal yang dimaksud adalah sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar dan perolehan hasil belajar. Sedangkan unsur eksternal yang berpengaruh pada perilaku belajar siswa antara lain, guru, sarana prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan dan kurikulum sekolah.
Motivasi belajar adalah salah satu faktor internal belajar yang merupakan kunci keberhasilan belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi yang lemah akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah (Dimyati dan Mudjiono, 2002:239).
Selain dari faktor siswa sendiri, belajar juga dipengaruhi oleh faktor ekstern. Salah satunya adalah kepribadian guru. Kepribadian guru memiliki pengaruh langsung dan komulatif terhadap hidup dan kebiasaan-kebiasaan belajar para siswa (Hamalik, 1992:34). Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama. Peran guru dalam pendidikan adalah sebagai pendidik. Sebagai pendidik, guru harus berlaku membimbing, dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini, yang penting ikut memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan yang dihadapi anak didik (Sardiman, 2009:140).
Mengingat motivasi belajar merupakan faktor psikologis yang bersumber dari faktor internal siswa, maka motivasi berfungsi sebagai pendorong tingkah laku belajar yang sangat efektif. Namun motivasi tidak selalu dapat terpelihara tanpa pengukuhan dari faktor luar  karena masa remaja adalah masa labil yang masih mudah terpengaruh dengan lingkungan. Dalam kondisi ini peran guru yang dapat memotivasi siswa menjadi penting. Untuk itu diperlukan sebuah penelitian yang mengungkap peranan motivasi dan bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar siswa.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka disusun  beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana motivasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  2. Bagaimana bimbingan guru di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  3. Bagaimana kedisiplinan belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  4. Adakah pengaruh motivasi terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012 ?
  5. Adakah pengaruh bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  6. Adakah pengaruh motivasi dan bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar  siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012? 
Definisi Operasional
Motivasi belajar siswa
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya (Uno, 2006:1). Dalam hal ini adalah tingkah laku belajar. Sehingga motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk belajar.
Adapun indikator motivasi belajar diadopsi dari Uno (2006:23) antara lain :
a.    Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b.    Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
c.    Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d.    Adanya penghargaan dalam belajar
e.    Adanya kgiatan yang menarik dalam belajar
f.    Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Bimbingan guru
Bimbingan adalah proses memberikan bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat (Hamalik, 1992:33). Hamalik (1992:34) menyebutkan sepuluh bentuk-bentuk peran yang seharusnya dijalankan guru selaku pembimbing. Namun, peneliti memilih empat bentuk peranan sebagai indikator karena bentuk peranan yang lain dipandang tidak berkaitan langsung dengan siswa. Empat peranan yang peneliti pilih sebagai indikator antara lain :

a.    Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari
b.    Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus
c.    Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau pribadi
d.    Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun luar sekolah.

Kedisiplinan belajar siswa
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin adalah tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu (Rohani, 2004:134). Kedisiplinan  merupakan suatu sikap tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kedisiplinan belajar siswa adalah kedisiplinan siswa dalam mengikuti peraturan-peraturan sekolah dan menjauhi larangan-larangan yang telah ditetapkan sekolah dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di sekolah.
Adapun indikator kedisiplinan belajar diadopsi dari  Saputro (2007) antara lain :

a.    Mematuhi tata tertib sekolah
b.    Perilaku kedisiplinan dalam  kelas
c.    Disiplin dalam menepati jadwal belajar

Sistematika Penulisan
Secara sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.    Bagian awal
Bagian awal ini meliputi: halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2.    Bagian inti
BAB I    : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan, tujuan, hipotesis, kegunaan, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II    : Kajian pustaka. Bagian ini berisi deskripsi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antar variabel yaitu mengenai motivasi dan bimbingan guru terhadap kedisiplinan belajar siswa.
BAB III    : Hasil Penelitian. Bagian ini berisi gambaran umum lokasi dan subyek penelitian, dan penyajian data.
BAB IV     : Analisis Data. Bagian ini berisi tentang analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V    : Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

3.    Bagian akhir
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. 1998. Semarang: Toha Putra.
Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogya: Tiara Wacana
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Crow & crow. 1950. Pengantar Ilmu Pendidikan. Terjemahan oleh Meichati. 1988.Yogyakarta: Rakesarasen
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakkarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunarsa, Singgih. 1987. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Hamalik, Umar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Indrafachrudi Soekarto dan Hendyat Soetopo. 1988. Administrasi Pendidikan. Malang: IKIP MALANG
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi
Rohani, Ahamad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Subari. 1994. Supervise Pendidikan dalam Rangka Situasi Perbaikan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sudijono, Anas. 1994. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar untuk Praktek Professional. Bandung: Angkasa
Uno, Hamzah B.. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Saputro, Fajar Kurniawan, 2007. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Sma Negeri 12 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi ini tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Smith, Mardia. 2011. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Sma Negeri 1 Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, Jurnal Penelitian dan Pendidikan (Online). Vol. 8. No 1 (http://www.pengaruh-layanan-bimbingan-konseling-kelompok-thdp-disiplin-belajar-siswa, diakses 12 juli 2012)

Silahkan tuliskan komentar yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
EmoticonEmoticon